IBM KELOMPOK TANI DALAM MENGATASI RENDAHNYA UNSUR HARA SERTA SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA PERTANAMAN PADI DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO
Abstract
Kecenderungan semakin intensifnya penggunaan pupuk anorganik dalam kegiatan budidaya pertanian dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan (ketidak seimbangan) hara lainnya dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah. Hal tersebut akan menyebabkan degradasi kesuburan tanah yang akan mengancam keberlanjutan usaha tani. Demikian halnya dengan penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama dan penyakit menyebabkan lingkungan menjadi rusak karena adanya residu pestisida yang tertinggal di dalam tanah. Untuk mengurangi pemakaian bahan kimia dalam usaha budidaya tanaman yakni pupuk anorganik dan pestisida kimia, dapat dilakukan dengan sistem pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan ialah suatu cara bertani yang mengintegrasikan secara komprehensif aspek lingkungan hingga sosial ekonomi masyarakat pertanian. Suatu mekanisme bertani yang dapat memenuhi kriteria (1) keuntungan ekonomi; (2) keuntungan sosial bagi keluarga tani dan masyarakat; dan (3) konservasi lingkungan secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya pertanian berkelanjutan identik dengan pertanian organik. Tujuan program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah mendampingi kelompok sasaran program dalam melakukan budidaya padi sawah organik berbasis kearifan lokal. Target khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam usaha meningkatkan produktivitas padi dan kesehatan tanah menuju kedaulatan pangan. Metode yang digunakan adalah: pelatihan, praktek dan demonstrasi paket teknologi, demplot percontohan, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif, serta sekola lapang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan pelatihan, demonstrasi teknologi, dan demplot oleh kelompok sasaran program dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani. Keterlibatan kelompok sasaran mulai pada persiapan bahan dan peralatan yang digunakan pada kegiatan pelatihan, sampai pada keterlibatan dalam mengembangkan pupuk organik cair dan bioinsektisida Beauveria bassiana serta demplot budidaya padi dengan sistem tanam jajar legowo dan SL-PHT memperlihatkan keterlibatan yang tinggi yakni mencapai 80% dengan tingkat serapan materi kegiatan mencapai 70%, sehingga peserta mampu secara mandiri melakukan kegiatan pasca pelatihan
Kata Kunci : unsur hara, serangan hama penyakit, pertanaman padi
Kata Kunci : unsur hara, serangan hama penyakit, pertanaman padi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.