Pelatihan Pengendalian Persediaan Farmasi dengan Metode ABC (Always Better Control) di RSUD Tora Belo Sigi

Muhamad Rinaldhi Tandah, Khusnul Diana, Ririen Hardani

Abstract


Pengelolaan persediaan farmasi merupakan tanggung jawab apoteker yang harus dilakukan secara efektif dan efisien. Dampak yang dapat terjadi adalah tingginya biaya investasi persediaan, persediaan yang berlebihan, terjadinya kekosongan obat, ketidakpuasan pasien dari pelayanan rumah sakit yang berujung pada kerugian rumah sakit. Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo merupakan rumah sakit tipe C milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. Ditemukan persediaan farmasi yang expired akibat pemesanan yang terlalu banyak, selama ini Rumah Sakit Tora Belo hanya mengendalikan persediaan menggunakan kartu stok. Untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali, maka perlu dilakukan pengendalian persediaan yang sesuai untuk rumah sakit. Salah satu metode pengendalian persediaan yang dapat digunakan adalah metode ABC (Always Better Contol) atau disebut juga metode pareto. Metode ini mampu mengkategorisasikan persediaan farmasi yang dimiliki menjadi tiga kelompok berdasarkan penggunaan dana sehingga apoteker dapat merencanakan frekuensi pemesanan yang sesuai dan menentukan prioritas pemesanan berdasarkan nilai atau harga obat. Tujuan kegiatan ini adalah melatih apoteker di Rumah Sakit Tora Belo untuk mampu mengendalikan persediaan farmasi dengan menggunakan metode ABC (Always Better Contol). Untuk obat-obat generik ditemukan investasi sebesar Rp.459.267.839 pada kelompok A sejumlah 44 item obat, Rp.128.908.667 pada kelompok B sebanyak 38 jenis obat, dan investasi Rp.31.306.522 pada kelompok C dengan item obat sebanyak 117. Untuk obat paten berturut kelompok A, B, dan C adalah Rp.377.480.929 (19 item obat), Rp.108.196.968 (38 item obat), dan Rp.25.667.253 (80 item obat). Dengan menerapkan pengkategorian obat-obat, instalasi farmasi Rumah Sakit Tora Belo dapat membuat prioritas dalam penggunaan anggaran belanjanya setiap tahun secara efisien.


Keywords


manajemen farmasi rumah sakit, pengendalian persediaan, metode ABC (Always Better Control).

Full Text:

PDF

References


Kemenkes RI. (2019). Permenkes RI no.29 Tahun 2019 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__30_Th_2019_ttg_Klasifikasi_dan_Perizinan_Rumah_Sakit.pdf Rikomah, S. E. (2017). Farmasi Rumah Sakit. Deepublish. Satibi. (2015). Manajemen Obat di Rumah Sakit. Gadjah Mada University Press. Satibi, Rokhman, M. R., & Aditama, H. (2016). Manajemen Apotek. Gadjah Mada University Press. 978-602-386-133-0 Seto, S., Nita, Y., & Triana, L. (2015). Manajemen Farmasi 2: Lingkup Apotek, Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi (2nd ed.). Airlangga University Press. Sulistiawan, Z., & Pribadi, F. (2017). Studi Perancangan Model Penentuan Jumlah Pemesanan dan Reorder Point Menggunakan Fuzzy Inventory Control terhadap Nilai Persediaan. Proceeding Health Architecture, 235–244. http://mmr.umy.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/Zakky-Sulistiawan-_-Page-235-244.pdf Yanti, T. H., & Farida, Y. (2016). Analisis ABC dalam Perencanaan Obat Antibiotik di Rumah Sakit Ortopedi Surakarta. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 1(1). https://doi.org/https://doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.694


Refbacks

  • There are currently no refbacks.