UPAYA KONSERVASI TANAMAN HIAS ANGGREK MELALUI PERBANYAKAN SECARA VEGETATIF DAN KULTUR JARINGAN

Abstract

Konservasi anggrek alam dapat dilakukan melalui perbanyakan anggrek secara vegetative, generative, maupun melalui kultur jaringan. Perbanyakan secara vegetative dapat dilakukan melalui pemisahan rumpun, stek batang maupun pemisahan keki. Untuk saat ini, teknologi perbanyakan anggrek yang banyak dikembangkan adalah melalui kultur jaringan karena mampu menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat. Namun hingga saat ini kendala yang dihadapi oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya para nursery dalam usaha budidaya anggrek adalah keterbatasan dalam pengetahuan perbanyakan anggrek. Potensi usaha yang dikembangkan dari tanaman anggrek ini ada 4 (empat) yaitu; usaha pembibitan (perbanyakan),   pembesaran, perdagangan dan ekspor. Pengembangan tanaman anggrek ini dijalankan melalui dua pola usaha yaitu : pola usaha pembibitan tanaman dan pola usaha perbanyakan dan pengembangan anggrek. Metode yang digunakan adalah Perbanyakan vegetative melalui stek dan pemisahan rumpun, sedangkan untuk kultur jaringan dengan menggunakan bagian tanaman seperti buah dan daun sebagai sumber eksplan. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah tersedianya indukan anggrek yang digunakan sebagai sumber perbanyakan baik secara vegetative maupun sebagai sumber eksplan dalam kultur jaringan. Tersedianya anakan-anakan anggrek dari hasil stek, pemisahan rumpun, dan hasil kultur jaringan. Dari rangkaian kegiatan ini disimpulkan bahwa target kegiatan berupa pemasaran anggrek hasil kultur jaringan dapat tercapai dengan baik. Rangkaian kegiatan memberikan kontribusi besar baik terhadap institusi maupun bagi Masyarakat.