IbM MASYARAKAT DESA BORA YANG MENGHADAPI KONFLIK SUMBER DAYA AIR

Abstract

Program bertujuan untuk mengatasi konflik pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air yang dihadapi oleh mitra. Solusi konflik akan dilakukan melalui perubahan sikap dan perilaku berupa peningkatan pengetahuan, kesadaran dan kepatuhannya terhadap hukum atau kesepakatan yang telah diputuskan, dan mediasi penyusunan kesepakatan yang berkeadilan bagi pemangku kepentingan. Metode yang akan diterapkan berasal dari Partners for Democratic Change yang dipopulerkan oleh Mason dan Blank (2013), yaitu mediasi konflik air yang telah disesuaikan dengan kondisi di Desa Bora. Melalui penerapan metode tersebut diharapkan terjadi kesepakatan yang dapat meningkatkan ketentraman dan kemakmuran masyarakat di Desa Bora. Program akan dilaksanakan selama 8 bulan dengan melibatkan 2 dosen dan 2 mahasiswa sebagai pelaksana program. Jumlah mitra sebanyak 17 orang, yaitu 7 aparatur desa, dan 10 tokoh masyarakat dari dusun 1 dan dusun 2 Desa Bora. Hasilnya, telah terjadi kesepakatan secara musyawarah bahwa pengelolaan air dilakukan dengan pembuatan embung yang sesuai dengan rencana pemerintah kabupaten. Pembagian air untuk pengairan sawah dan ladang akan mengikuti ketentuan adat “tanantodea” (milik dan kuasa) dan “tanantovea” (milik bersama). Kepakaran masing-masing dosen pelaksana, adalah di bidang hukum perdata yang akan menyelesaikan pemasalahan mengenai kesadaran dan kepatuhan terhadap kesepakatan dan kepakaran di bidang hukum pidana yang akan menyelesaikan permasalahan mengenai manajemen proses mediasi antara stakeholder konflik air di Desa Bora.
 
Kata kunci: konflik air, Kesepakatan, mediasi, dan ketentraman.