IBM DESA SAUSU TORONO DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT SERTA PENANGANAN PASCA PANEN PADA PERKEBUNAN KAKAO RAKYAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Abstract
Usaha perkebunan merupakan subsektor pertanian yang paling banyak diminati oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Sausu. Luas lahan perkebunan dan kebun/tegal pada tahun 2014 termasuk paling luas di Kabupaten Parigi Moutong. Lahan perkebunan terbesar digunakan untuk budidaya tanaman kakao yakni mencapai 12.200 ha atau 22,57% dari luas wilayah Kecamatan Sausu. Dalam pengembangan tanaman kakao di Kecamatan Sausu terdapat beberapa hal yang masih menjadi kendala utama diantaranya adalah serangan hama dan penyakit serta mutu biji kakao yang dihasilkan oleh petani masih tergolong rendah. Berdasarkan laporan masyarakat, hama yang sering menyerang pada pertanaman kakao rakyat di wilayah Kecamatan Sausu adalah hama penggerek buah (PBK) yang disebabkan oleh Conopomorpha cramerella dan pengisap buah kakao yang disebabkan oleh Helopelthis sp., sedangkan penyakit yang selalu dijumpai adalah penyakit busuk buah yang disebabkan oleh Phytophtora palmivora dan penyakit pembuluh kayu = VSD (vascular streak dieback yang disebabkan oleh Oncobasidium theobromae. Adapun mutu biji kakao yang rendah disebabkan karena petani tidak melakukan fermentasi biji kakao pada saat panen. Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam mendesain teknologi pengendalian hama dan penyakit kakao serta teknologi fermentasi biji kakao berbasis iptek dan kearifan budaya lokal. Target Khusus yang akan dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit kakao serta teknologi tepat guna dalam proses fermentasi biji kakako agar nilai jual biji kakao meningkat. Metode yang diterapkan dalam pencapai tujuan tersebut adalah : pelatihan, demonstrasi teknologi, demplot, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif. Pada pelaksanaan pelatihan diberikan materi tentang teknik pengendalian hama PBK menggunakan predator Dolichoderus thoracicus, pengendalian penyakit busuk buah dan penyakit vascular streak dieback (VSD), pembuatan pupuk organik berbahan baku limbah kulit buah kakao, dan proses fermentasi biji kakao pada saat panen dengan teknologi pasca panen. Hasil pelaksanaan program IbM ini telah melaksanakan berbagai pelatihan, demonstrasi dan demplot teknologi pengendalian OPT pada tanaman kakao. Kelompok tani mitra program juga sudah mengembangkan produk biofungisida dan menerapkan pada tanaman kakao yang terserang penyakit VSD.
Kata Kunci : Teknologi Tepat Guna, Pengelolaan Hama dan Penyakit, Pasca Panen, Perkebunan Kakao Rakyat, Kearifan Lokal
Kata Kunci : Teknologi Tepat Guna, Pengelolaan Hama dan Penyakit, Pasca Panen, Perkebunan Kakao Rakyat, Kearifan Lokal
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.