KARAKTERISTIK PENDERITA FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALEKE

Abstract

Background: Elephantiasis or Filariasis is an infectious disease caused by filarial worms and transmitted by various types of mosquitoes. Based on data obtained from the profile of the Central Sulawesi Health Office in 2013 filariasis was spread in almost all parts of Central Sulawesi, especially in rural areas.

Objective: This study was conducted to determine the characteristics of filariasis patients based on host components, namely age, gender, occupation, the habit of going out at night, the habit of using mosquito nets, the habit of using mosquito repellent, and the habit of wearing clothes and trousers against the incidence of filariasis in the working area of the Kaleke Public Health Center, West Dolo District, Sigi Biromaru District.

Materials and Methods: The type of research used in this study is descriptive observational epidemiology research with case control study design. The qualitative approach is intended to describe the distribution of patients based on environmental variables. Sampling was carried out in total cases. Sample selection is done by selecting a sample consisting of filariasis patients as a case. Data collection instruments in this study were questionnaires. Supporting tools in documentation and data collection are cameras, books and stationery

Results: Filariasis was most commonly found in the productive adult age group of 26-55 years, which was 50%. The incidence of filariasis is mostly female, which is 57%. The highest incidence of filariasis in risky occupational groups is farmers, at 79%. Filariasis patients who have a history of the habit of going out at night is greater, namely 71%. Filariasis sufferers who have a history of not using mosquito nets during sleep are greater, which is 86%. Filariasis sufferers who have a history of not using anti-mosquito drugs during the afternoon and evening are greater, namely 93%. Filariasis sufferers who have a history of not using clothes and trousers during the afternoon and evening are even greater, at 79%.

Conclusion: The incidence of filariasis occurs mostly in the adult age group, most sufferers are female, with a risk group of occupational farmers, and have a habit of going out at night, and having the habit of not using mosquito nets during night sleep, and not using anti mosquitoes during the afternoon and at night and the habit of not wearing clothes and trousers during the afternoon and evening.

..........

Latar Belakang:Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filarial dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.Berdasarkan data yang di dapat dari profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah pada tahun 2013 penyakit filariasis tersebar hampir di seluruh pelosok daerah Sulawesi Tengah terutama di daerah pedesaan.

Tujuan: Studi ini dilakukanuntuk mengetahui karakterisik penderita filariasis berdasarakan komponen host, yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan keluar rumah pada malam hari, kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, dan kebiasaan menggunakan baju dan celana panjang terhadap kejadian penyakit filariasis di wilayah kerja Puskesmas Kaleke Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi Biromaru.

Material dan Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian  epidemiologi observasional deskriptif dengan desain studi case controlPendekatan kualitatif dimaksudkan untuk menggambarkan distribusi penderita berdasarkan variabel lingkungan. Pengambilan sampel dilakukan secara total kasus. Pemilihan sampel dilakukan secara memilih sampel yang terdiri dari penderita penyakit filariasis sebagai kasus.Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Perangkat pendukung dalam dokumentasi dan pengumpulan data adalah kamera,buku dan alat tulis.

Hasil Penelitian: Diperoleh hasil kejadian filariasis paling banyak terjadi pada kelompok usia dewasa produktif 26-55 tahun, yaitu sebesar 50 %.Kejadian filariasis paling banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 57%. Kejadian filariasis paling banyak pada kelompok pekerjaan beresiko yaitu petani, sebesar 79%.Penderita filariasis yang memiliki riwayat kebiasaan keluar rumah pada malam hari lebih besar yaitu 71%.Penderita filariasis yang memiliki riwayat kebiasaan tidak menggunakan kelambu saat tidur lebih besar, yaitu 86%.Penderita filariasis yang memiliki riwayat kebiasaan tidak menggunakan obat anti nyamuk saat sore dan malam hari lebih besar, yaitu 93%.Penderita filariasis yang memiliki riwayat kebiasaan tidak menggunakan baju dan celana panjang saat sore dan malam hari labih besar, yaitu 79%.

Kesimpulan: Kejadian filariasis banyak terjadi pada kelompok usia dewasa, paling banyak penderita berjenis kelamin perempuan, dengan kelompok resiko pekerjaan petani, dan memiliki kebiasaan keluar rumah pada malam hari, serta memiliki kebiasaan tidak menggunakan kelambu saat tidur malam, serta tidak menggunakan anti nyamuk saat sore dan malam hari dan kebiasaan tidak menggunakan baju dan celana panjang saat sore dan malam hari.