PERUBAHAN IKLIM BERDASARKAN DATA CURAH HUJAN STASIUN BORA DENGAN MAKASENS 1.0

Abstract

Perubahan iklim dengan hujan ekstrim yang terjadi saat ini merupakan salah satu isu lingkungan yang sangat penting, karena tidak hanya dibicarakan di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan hasil sisa pembakaran hutan, batu bara, kayu, minyak dan gas yang telah meningkat hampir mendekati angka 20% sejak dimulainya revolusi industri yang menyebabkan seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara. Dengan laju yang lebih rendah dibanding wilayah subtropis, wilayah selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Latar belakang inilah yang diduga penyebab terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Sigi akibat perubahan iklim dan hujan ekstrim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terjadi perubahan iklim di DAS Wino berdasarkan data curah hujan stasiun Bora dengan mempelajari karakteristik hujan harian terbesar, rerata bulanan dan tahunan dari hasil analisis Mann-Kendall. Studi dilakukan dengan pengumpulan data hujan dan peta DAS tersebut untuk kemudian digunakan dalam penentuan hujan harian maksimum, tahunan dan rerata bulanan dengan menggunakan software Makesens 1.0 dengan data hujan yang digunakan dari stasiun curah hujan Bora dengan pengamatan sepanjang 37 tahun (mulai tahun 1984 sampai tahun 2020). Hasil penelitian menunjukan adanya indikasi perubahan iklim di DAS Wino tapi tidak signifikan.