IMPLEMENTASI MODEL KOMUNIKASI “SHANNON AND WEAVER” MELALUI PENYEBARAN INFORMASI KARTU INDONESIA SEHAT – PENERIMA BANTUAN IURAN (KIS-PBI) DI KABUPATEN DONGGALA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model komunikasi “Shannon and Weaver” oleh BPJS Kesehatan KLOK Donggala melalui penyebaran informasi KIS-PBI sebagai bentuk pengetahuan masyarakat serta untuk mendeskripsikan faktor-faktor penghambat komunikasi dalam implementasi model komunikasi “Shannon and Weaver” tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Implementasi Model Komunikasi dalam penyebaran informasi berupa sosialisasi KIS-PBI yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan KLOK Donggala, terhadap masyarakat penerima program KIS-PBI tersebut yakni, mekanisme pelaksanaanya dimulai dari menciptakan pesan atau informasi oleh BPJS Kesehatan pusat, kemudian pesan tersebut dirangkai atau disusun berdasarkan kategorinya (KIS–PBI APBN dan KIS–PBI APBD). Setelah itu petugas BPJS Kesehatan Kantor Cabang dan KLOK menyampaikan pesan tersebut kepada masyarakat sasaran dengan berbagai sinyal yang muncul yang disesuaikan dengan media yang digunakan. Masyarakat sasaran sebagai komunikan mengelola kembali pesan yang muncul dengan berbagai bentuk sinyal yang diterimanya. Kemudian setelah itu dapat diketahui sejauhmana tujuan sosialisasi tercapai. Faktor-faktor penghambat komunikasi dalam penyebaran informasi KIS-PBI terjadi diakibatkan kurang pengontrolan emosi dari komunikator atau komunikan dan komunikator belum sepenuhnya mengenal latar belakang komunikan (hambatan sosio-antro-psikologis). Terdapat hambatan semantik yakni, istilah-istilah medis dan bahasa asing (Inggris) yang masyarakat belum pahami sepenuhnya. Serta adanya hambatan mekanis yakni, tulisan-tulisan, gambar dan grafik yang buram akibat penggandaan dengan kualitas rendah. Terakhir faktor lingkungan yang terjadi akibat suara riuh peserta dan suara bising anak-anak yang hadir bersama orang tuanya saat sosialisasi