Email this article 
Hide
Show all
ANALISIS LOGAM TEMBAGA (Cu) PADA BUANGAN LIMBAH TROMOL (TAILING) PERTAMBANGAN POBOYA
Abstract
Keywords
References
Agung, A. K., & Nasrulloh. (2008). Analisis kadar logam zink (Zn) dan tembaga (Cu) dalam daging dan hati ayam petelur berbulu coklat secara spektropotometer serapan atom. Jurnal Nusa Kimia. 8(1). 7–12.
Anonim. (2010). Standard nasional indonesia (SNI 13-6345-2000), Badan Standardisasi Nasional.
Ardha, N., & Wahyudi T. (2011). Karakteristik mineral ampas pengolahan biji emas pongkor. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara. 7(1), 20–33.
Association Offical Agriculture Chemists. (2002). Official methods of analysis of AOAC internasional. 1, 2.5–2.37.
Callahan, D. L., Baker, A. J. M., Kolev, S. D., & Weed, A. K. (2006). Metal ion ligands in hyperaccumulating plants. Journal of Biological Inorganic Chemistry, 11, 2–12.
Fitrony., Rizqy., Fauzi., Qadariyah, L., & Mahfud. (2013). Pembuatan kristal tembaga sulfat pentahidrat (CuSO4.•5H2O) dari tembaga bekas kumparan. Jurnal Teknik Pomits, 2(1), 37-49.
Hartati, R. D. (1996). Penentuan tembaga dalam contort geokimia di daerah Bangko, cara graphite furnace AAS. Jurnal Indo Kimia, 2(56), 215-220.
Herianto. (2008). Studi identifikasi dampak lingkungan pertambangan emas skala kecil di kabupaten Garut (Studi kasus di desa Mulyajaya). Puslitbang.
Herman, D. Z. (2006). Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar arsen (As), merkuri (Hg), timbal (Pb), dan kadmium (Cd) dari sisa pengolahan bijih logam. Jurnal Geologi Indonesia. 1(1), 31- 36.
Jones, J. J. B. (1994). Laboratory guide of exercises in conducting soil tests and plant analysis. Benton Laboratory, INC, Athens. Georgia, 62.
Jim, C. (2007). Kompleks ligan tembaga. Kimia Indonesia. Diunduh kembali dari http://chem-is-try.org.
Lefifajri. (2010). Adsorpsi ion logam Cu(II) menggunakan lignin dari limbah serbuk kayu gergaji. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 7(3), 126-129.
Lindayanti. (2007). Penambangan emas dan perak di Bengkulu. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 9(2), 30-39.
Mapiratu dalam Majalah silo. (2011). Poboya butuh segera ditangani atau terlambat sama sekali. Yayasan Merah Putih Palu. Diunduh kembali dari http://www.sarinah. web.id/2013/04/poboya-butuh-segera-ditangani-atau.html.
Mendez, M. O., Glenn, E. P. & Maier, R. M. (2007). Phytostabilization potential of quailbush for mine tailings: Growth, metal accumulation, and microbial community changes. Journal of Environmental Quality, 36, 245–253.
Muchtadi, D. (1989). Petunjuk laboratorium evaluasi nilai gizi pangan. Departemen pendidikan dan kebudayaan. Direktorat jenderal pendidikan tinggi. Pusat antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Munaf, E., Suhaili, R., Anwar, Y., Indrawati., & Zein, R. (2009). Dynamic removal of toxic metals from wastewater using perlite as sorbent. Asian Journal of Chemistry. 21(3), 2059-2066.
Murdiyono, & Nurhidayati. (2009). Analisis kandungan logam tembaga (Cu) dan timbal (Pb) dalam beberapa produk sayur kacang-kacangan kaleng secara spektropotometer serapan atom. Jurnal Boidemika. 2(1), 19- 35.
Pond, A. P., White, S. A., Milczarekm, M., & Thompson, T. L. (2005). Accelerated weathering of biosolid-amended copper mine tailings. Journal of Environmental Quality, 34, 1293– 1301.
Radar Sulteng. (2011). Merkuri sudah mengancam kota Palu. Sulteng, Palu. Diunduh kembali dari http:// radarsulteng.co.id/index.php/berita/detail/ Rubrik/41/495
Serikawa, Y. T., Inoue, T., Kawakami, B., Cyio, I., Nur & Elvince, R. (2011). Emission and dispersion of gaseous mercury from artisanal and small-scale gold mining plants in the poboya area of Palu city, central Sulawesi, Indonesia. Presented at the 10th international conference on mercury as global pollutant. Halifax, Canada, Toyama Prefectural University; Toyohashi University of Technology; Tadulako University.
Siswoyo. (2006). Pencemaran merkuri pada tailing. Jurnal Pengolahan Limbah Tambang. 7(2), 55–75.
Sulastri, S., Susila, K., & Retno., A. (2004). Pengaruh perendaman pasir malelo dengan HNO3 Terhadap efisiensi penjerapan kromium. Jurnal Penelitian Saintek, 9(1), 20-39.
Sujatmiko, B. (2012). Penambangan emas tanpa izin di daerah aliran sungai (Das) Arut kecamatan Arut utara ditinjau dari undang-undang nomor 4 tahun 2009. Jurnal Ilmu Sosial, 4(1) 60–75.
USDA. (2004). Soil survey laboratory methods manual. p. 167-365, 616-643. In burt, R. (Ed). Soil survey investigations report No. 42, Vers. 4,0. Natural resources conservation service, United States Departemen of Agriculture.
Widodo. (2008). Pengaruh perlakuan amalgamasi terhadap tingkat perolehan emas dan kehilangan merkuri. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan, 18(1), 47–53.
Widodo. (2008). Pencemaran air raksa (Hg) sebagai dampak pengolahan bijih emas di sungai Ciliunggunung, Waluran, Kabupaten Sukabumi. Jurnal Geologi Indonesia, 3(3), 139-149.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
p-ISSN: 2302-6030; e-ISSN: 2477-5185
CODEN: JAKUA7
Jurnal Akademika Kimia
Based on a work at http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/jak
Indexed By
