SKRINING PENDENGARAN PADA ANAK DENGAN SINDROMA AUTISME
Abstract
Latar belakang : Skrining pendengaran pada anak perlu dilakukan setelah kelahiran. Hal tersebut dikarenakan prevalensi kurang pendengaran tipe sensorineural pada anak cukup tinggi yaitu 6 per 1000 kelahiran hidup. Prevalensi autisme semakin meningkat setiap tahunnya. Tahun 2010, di Amerika Serikat terdapat 14,7 per 1000 anak berumur 8 tahun. Prevalensi autisme pada anak kurang pendengaran berat adalah 1 dari 59 anak berumur 8 tahun. Anak dengan autisme seringkali mendapat tatalaksana yang tidak tepat karena ketidaklengkapan dalam menentukan diagnosis dan kelainan penyertanya, seperti tidak diperiksa kemungkinan autisme pada anak kurang pendengaran dan sebaliknya. Tujuan : menambah pengetahuan mengenai skrining pendengaran pada anak dengan autisme Kasus : Melaporkan seorang anak berumur 3 tahun dengan diagnosis sindroma autism yang menajalani skrining pendengaran Kesimpulan : Adanya kecurigaan kurang pendengaran pada anak yang terlambat berbicara merupakan salah satu indikator untuk dilakukan skrining pendengaran. Skrining pendengaran yang sistematis pada anak dengan autisme sangat penting untuk penatalaksanaan yang lebih tepat dan sesuai
Keywords
Terlambat bicara, sindroma autism, skrining pendengaran
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Healthy Tadulako
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)
ISSN 2502-0749
Published by Universitas Tadulako
W : http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/HealthyTadulako/index
E : healthytadulako@gmail.com
Dewan Redaksi : +6285242303103 (wa)
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.