PENGARUH BERBAGAI TAKARAN DAN INTENSITAS PEMBERIAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI JAMBU METE
Abstract
Jambu mete (Anacardium occidentale L) merupakan tanaman yang mempunyai manfaat perbaikan lingkungan dan dapat digunakan sebagai tanaman penghijaun di lahan kritis. Tanaman memerlukan unsur hara yang akan digunakan dalam proses pertumbuhan. Air kelapa kaya akan gizi, tidak hanya unsur makro tetapi juga unsur mikro. Pada air kelapa muda juga terkandung hormon seperti sitokinin 5,8 g l-1 yang dapat merangsang pertumbuhan tunas dan mengaktifkan kegiatan sel hidup,hormon auksin 0,07 mg l-1 dan sedikit giberelin serta senyawa lain yang dapat menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan takaran dan intensitas pemberian air kelapa pada pertumbuhan jambu mete untuk mempercepat pertumbuhan semai. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2018, bertempat di persemaian sementara Laboratorim Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan RAK dengan uji lanjut BNT, dimana terdapat 6 perlakuan yaitu: T1P1=takaran 20 ml dengan 1×4 hari pemberian air kelapa,T2P1=takaran 40 ml dengan 1×4 hari pemberian air kelapa, T3P1= takaran 50 ml dengan 1×4 hari pemberian air kelapa, T1P2= takaran 20 ml dengan 1×7 hari pemberian air kelapa,T2P2= takaran 40 ml dengan 1× hari pemberian air kelapa, T3P2= takaran 50 ml dengan 1×7 hari pemberian air kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan T1P1 berpengaruh nyata pada uji BNT taraf 5 % pada parameter jumlah helai daun yaitu 9 helai selama 60 HST. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini yaitu pelakuan T1P1 diakhir pengamatan terhadap parameter rata-rata pertambahan tinggi yaitu 5,42 cm , pada parameter rata-rata pertambahan diameter batang yaitu 0,13 cm, dan pada parameter rata-rata pertambahan jumlah helai daun yaitu 9 pada semai jambu mete
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adlan, Adiwirman, Nurbaiti 2016. Pemberian Berbagai Konsentrasi Air Kelapa Pada Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre). JOM Faperta 3(2):1-12. https://media.neliti.com/media/publications/202596
Bey, Y, Syafii, W. dan Sutrisna. 2006. Pengaruh Pemberian Giberelin (GA3) dan Air Kelapa Terhadap Perkecambahan Biji Anggrek Bulan (Phalaenopsis ambilis BL) Secara In Vitro. Jurnal Biogenesis 2(2): 41-46
Direktorat Bina RH. 2014. Kebijakan Pembangaunan Kehutanan. Kementrian Kehutanan. Serang
Hani. 2007. Analisis Rantai Pasokan Buah Kelapa (Studi Kasus Rantai Pasokan Buah Kelapa di Kotamadya Bogor). [Skripsi]. Bogor: IPB
Lizawati. 2002. Analisis Interaksi Batang Bawah dan Batang Atas pada Okulasi Tanaman Karet. [tesis]. Bogor:Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Purwanto, Asngad A., Suryani T., 2012. Pengaruh Media Tanam Arang Sekam Dan Batang Pakis Terhadap Pertumbuhan Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) Ditinjau Dari Intensitas Penyiraman Air Kelapa. Prosiding Seminar Biologi 9(1):642-647
Puspitojati, Triyono., M. Yamin Mile., Eva Fauziah dan Dudung Darusman, 2014. Sumbangsih Masyarakat Pedesaan Untuk Hutan Tanaman. PT Kanisius. Yogyakarta
Ratnawati, S.I Saputra, S. Yoseva. 2014. Waktu Perendaman Benih Dengan Air Kelapa Mudaterhadap Pertumbuhan Bibit kakao (Theobroma cacao l.). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau 1(1):1-7
Santoso, H. 2003. Air kelapa Limbah penuh kasiat. (online). http://www.gizinet/egibin/berita/fullnews
Wulandari, R. C., Linda, R., & Mukarlina. 2013. Pertumbuhan stek melati putih (Jasminum sambac (L) W. Ait.). dengan pemberian air kelapa dan IBA. Jurnal Protobiont 2(2):39-43.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ForestSains by Forestry Faculty, Tadulako University is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ForestScience.