BUILDING AN ANTICORRUPTION MORALITY AMONG CARETAKER OF THE ORETICAL LAW IN INDONESIA

Sulaiman Sulaiman

Abstract


Corruption has been an acute crime. It spreads into various lines. Impact of the corrupt behaviors is very complex. Corruption is not only impacting economy and well-being of people but also mentality. Such condition must be repaired and morality bases of people should be strengthened. This article used viewpoint of law as reality. Law does not start from perspective of norms. Seeing the law in its perspective of reality, the writing was made inductively and analyzed qualitatively. As a part of caretakers of theoretical law, higher education has been most potentially able to raise and to ingrain anticorruption morality as well as to fight against corrupt behaviors. The greatest challenge is the corrupt behaviors have been committed by educated individuals. The corruptors knew that corrupt behavior is forbidden, but they are not able to avoid of doing it. With the logic, careless and powerless of a person to reject corrupt behavior is not caused by education level but anticorruption behavior.


Keywords


Morality Anticorruption; Theoretical Legal Bearers

Full Text:

PDF

References


A. Gunawan Setiardja. (2007). Filsafat Pancasila Bagian I. Semarang: Undip.

Ajeng Ritzki Pitakasari. (2011). “Ini Alasan BPK Mengapa Orang Lakukan Korupsiâ€. Jakarta: Republika Daily, November 22.

Ali Mansyur. “Menuju Masyarakat Antikorupsiâ€, dalam Satya Arinanto dan Ninuk Triyanti (Ed.). (2012). Memahami Hukum, dari Konstruksi sampai Implementasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Awaluddin Marwan. (2010). Teori Hukum Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Rangkang.

B. Arief Sidharta. (1999). Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum, sebuah Penelitian tentang Fondasi Kefilsafatan dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia. Bandung: Mandar Maju.

B. Arief Sidharta. (2008). Meuwissen tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum. Bandung: Refika Aditama.

B. Arief Sidharta. “Struktur Ilmu Hukumâ€, dalam Esmi Warassih dkk (Ed.). (2012). Refleksi dan Reokonstruksi Ilmu Hukum di Indonesia. Semarang: Bagian Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.

Beritasatu. (2016). Kepala Daerah Tersandung Korupsi Disebabkan Banyak Faktor, dalam m.beritasatu.com/nasional/360827-kepala-daerah-tersandung-korupsi-disebabkan-banyak-faktor.html. [Access September 29].

CA. Van Peursen. (2005). Filsafat Ilmu-Ilmu. Bandung: Pusat Kajian Humaniora Universitas Katolik Parahyangan.

Endang Rahayu dan Indah Surya Wardhani. (2010). “Jajak Pendapat Kompas: Timbangan Hukum yang Timpangâ€. Jakarta: Kompas Daily, February 15.

Esmi Warassih. (2014). Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis. Semarang: Pustaka Magister.

Terbit Daily. (2016). KPK: 361 Kepala Daerah Terlibat Korupsi, dalam harianterbit.com/m/nasional/read/2016/08/11/67140/44/25/KPK-361-Kepala-Daerah-Terlibat-Korupsi. [Access, September 29].

ICW. (2016). Rapor Merah, Sepuluh Tahun Korupsi Pendidikan, dalam ww.antikorupsi.org/id/content/rapor-merah-sepuluh-tahun-korupsi-pendidikan. [Access, September 29].

Indriyanto Seno Adji. “Polemik Korupsi Sistemik†dalam Satya Arinanto dan Ninuk Triyanti (Ed.). (2012). Memahami Hukum, dari Konstruksi sampai Implementasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Jean Jaques Rousseau. (1989). Perihal Kontrak Sosial atau Prinsip-prinsip Hukum Politik, diterjemahkan Ida Sudari. Jakarta: Dian Rakyat.

K. Bertens. (2011). Etika. Jakarta: Gramedia.

Kemendagri. (2016). Jumlah Provinsi, Kabupaten dan Kota, dalam otda.kemendagri.go.id/index.php/2014-10-27-09-15-39 [Access, September 29].

Khudzaifah Dimyati. (2005). Teorisasi Hukum, Studi tentang Perkembangan Pemikiran Hukum di Indonesia 1945-1990. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Kompas. (2015). “Penanganan Tersangka Korupsiâ€. Jakarta: Kompas Daily, August 29.

Kompas. (2015). “Menristek Dikti Akan Atasi Rasio Jumlah Dosen dengan Mahasiswaâ€. Jakarta: Kompas Daily, October 5.

Kompas. (2016). “Peran Irman Gusman Terungkapâ€. Jakarta: Kompas Daily, September 20.

KPK. (2016). Rekapitulasi Penindakan Pidana Korupsi, dalam acch.kpk.go.id/statistik-tindak-pidana-korupsi. [Access, September 29].

Kristian Erdianto. (2016). “Survei CSIS: Publik Nilai Kepolisian Rentan Praktik Korupsiâ€. Jakarta: Kompas, 27 Juli.

Kristian Erdianto. (2016). “Dibandingkan Parpol, Tingkat Kepercayaan Publik Kepada KPK Sangat Tinggiâ€. Jakarta: Kompas Daily, July 27.

Moh. Mahfud MD dkk. (2013). Dekonstruksi dan Gerakan Pemikiran Hukum Progresif. Yogyakarta: Thafa Media.

Muladi. (2010). Pertanggungjawaban Pidana Korporasi. Jakarta: FI. Mandiri.

Ridwan. (2014). “Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Melalui Peran Serta Masyarakatâ€. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 16 (3): 385-399.

Ronny Rahman Nitibaskara. (2005). Tegakkan Hukum Gunakan Hukum. Jakarta: Kompas.

Salahuddin Wahid. (2016). “Agama dan Korupsiâ€. Jakarta: Kompas, 20 Juni.

Satjipto Rahardjo. (1998). “Paradigma Ilmu Hukum Indonesiaâ€, Makalah Simposium Nasional Ilmu Hukum Paradigma dalam Ilmu Hukum Indonesia. Semarang: PDIH Universitas Diponegoro, 10 Februari.

Satjipto Rahardjo. (2006). Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Satjipto Rahardjo. (2006). Sisi-Sisi Lain Dari Hukum Indonesian. Jakarta: Kompas.

Satjipto Rahardjo. (2009). Hukum Progresif, Sebuah Sintesa Hukum Indonesia. Yogyakarta: Genta Publishing.

Serambi Indonesia. (2015). “Korupsi Kian Mencengangkanâ€. Banda Aceh: Serambi Indonesia, 16 Desember.

Shidarta. (2013). Hukum Penalaran dan Penalaran Hukum, Buku 1 Akar Filosofis. Yogyakarta: Genta Publishing.

Siska NK. (2016). “Dengan NIDK, Menambah 40 Persen Dosenâ€. Bandung: Pikiran Rakyat Daily, January 12.

Suara Merdeka. (2015). “Petinggi juga Korupsiâ€. Semarang: Suara Merdeka Daily, March 11.

Sulaiman. (2015). Pengembanan Hukum Teoretis dalam Pembangunan Ilmu Hukum Indonesia. Kanun Jurnal Ilmu Hukum. 17(3): 422-438.

Sunaryati Hartono. (2008). Membangun Budaya Hukum Pancasila Sebagai Bagian Dari Sistem Hukum Nasional Indonesia Di Abad Ke 21. Orasi Ilmiah Dies Natalies. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Suwardiman. (2009). “Jajak Pendapat Kompas: Belenggu Hukum dalam Ruang Gelap Politikâ€. Jakarta: Kompas Daily, November 2.

Suwardiman. (2010). “Jajak Pendapat Kompas: Robohnya Kepercayaan Publikâ€. Jakarta: Kompas Daily, April 12.

Umi Kulsum. (2009). “Jajak Pendapat Kompas: Saatnya Reformasi Penegak Hukumâ€. Jakarta: Kompas Daily, November 16.

Yudi Kristiana. “Pemberantasan Korupsi dengan Pendekatan Hukum Progresifâ€, dalam Moh. Mahfud MD dkk. (2013). Dekonstruksi dan Gerakan Pemikiran Hukum Progresif. Yogyakarta: Thafa Media, hlm. 61-65.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Tadulako Law Review



statcounter

Flag Counter

 

 Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.